STANDAR KOMPETENSI
KODE UNIT : KJK.SP02.027.01
JUDUL UNIT : Menganalisis
Program Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya
DESKRIPSI UNIT : Unit ini
berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menganalisis program kerja dan rencana anggaran pendapatan dan biaya (PK
dan RAPB) pada Koperasi Jasa Keuangan.
ELEMEN KOMPETENSI
|
KRITERIA UNJUK KERJA
|
1. Membandingkan Antara Realisasi dengan Target PK dan RAPB.
|
1.1. Kegiatan yang dilaksanakan manajemen terhadap program kerja dibandingkan.
1.2. Prosentase (%) pencapaian target terhadap RAPB dihitung.
|
1. Menganalisis Pencapaian PK dan
RAPB.
|
2.1. Faktor-faktor penyebab pencapaian target PK dan RAPB dianalisis lebih
detail.
2.2. Indikator penilaian kinerja yang significant dibedakan sebagai acuan
perbaikan dan pengembangan.
2.3. Hasil analisis kegiatan PK dan RAPB dirumuskan.
|
2. Membuat Evaluasi PK dan RAPB.
|
Kesimpulan hasil kegiatan
analisis dibuat.
Rekomendasi pencapaian
target sebagai masukan bagi manajemen disusun.
Kegiatan menganalisis
PK dan RAPB didiskusikan dan dievaluasi.
|
3. Melaporkan Hasil Kegiatan Menganalisis PK dan RAPB.
|
4.1 Format laporan disiapkan.
4.2 Laporan hasil kegiatan menganalisis program kerja dan rencana anggaran pendapatan
dan biaya dibuat dan dilaporkan.
|
BATASAN
VARIABEL :
1.
Kontek variabel :
Unit ini
berlaku untuk membandingkan, menganalisis, membuat evaluasi, dan melaporkan
hasil kegiatan penganalisaan program kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
biaya, yang digunakan untuk menganalisis program kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan biaya pada Koperasi Jasa Keuangan.
2. Perlengkapan untuk melakukan analisis program kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan biaya pada Koperasi Jasa Keuangan, mencakup :
2.1
Bisnis plan koperasi
jasa keuangan.
2.2
Data past
performance.
2.3
Komputer dan printer.
2.4
Kalkulator.
2.5
Alat tulis kantor.
3. Tugas pekerjaan untuk menganalisis program kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan biaya pada Koperasi Jasa Keuangan, meliputi :
3.1 Membandingkan antara realisasi dengan target PK dan RAPB.
3.2 Menganalisis pencapaian PK dan RAPB.
3.3 Membuat evaluasi PK dan RAPB.
3.4 Melaporkan hasil kegiatan menganalisis PK dan RAPB.
4. Peraturan untuk menganalisis program kerja dan rencana anggaran pendapatan dan biaya pada Koperasi Jasa
Keuangan adalah :
4.1
Anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga dan peraturan khusus lainnya yang terkait dengan PK dan
RAPB.
4.2 Standar Operasional Manajemen.
PANDUAN PENILAIAN :
1. Penjelasan prosedur penilaian :
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit
kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait :
1.1 KJK.SP02.025.01 : Menyusun Program Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Biaya
2. Kondisi penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan pembandingan,
penganalisaan, pengevaluasian, dan pelaporan hasil kegiatan penganalisaan
program kerja dan rencana anggaran pendapatan dan biaya pada Koperasi Jasa
Keuangan.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini
sebagai berikut :
2.1 Manajemen koperasi.
2.2 Manajemen keuangan
2.3 Perencanaan.
2.4 Metode statistik.
2.5 Teori analisa past performance.
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai
berikut :
4.1 Mengidentifikasi.
4.2 Menganalisis.
4.3 Menyusun laporan.
5. Aspek kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi
kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
2.1
Keakuratan data PK
dan RAPB.
2.2
Perubahan lingkungan
bisnis.
KOMPETENSI KUNCI :
NO
|
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT
|
TINGKAT
|
1.
|
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
|
3
|
2.
|
Mengkomunikasikan ide-ide dan
menginformasikan
|
2
|
3.
|
Merencanakan dan mengorganisir kegiatan
|
3
|
4.
|
Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok
|
2
|
5.
|
Menggunakan ide serta tehnik matematika
|
2
|
6.
|
Memecahkan masalah
|
3
|
7.
|
Menggunakan teknologi
|
2
|
PENDAHULUAN
a. Peranan PK dan
RAPB
Perencanaan yang akan dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan situasi
dan kondisi pada masa lampau, saat ini,
serta prediksi masa datang. Oleh karena itu untuk melakukan segala perencanaan masa
depan, diperlukan kajian-kajian masa kini. Bahkan karena begitu pentingnya
merencanakan masa depan, muncul ilmu yang membahas dan meramalkan masa depan
yang disebut “futuristics”
Perencnaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan. Tak dapat
dibayangkan jika seorang manajer KJK berhasil tanpa perencanaan. Walaupun
demikian seandainya berhasil, maka keberhasilan yang diperoleh mungkin bersifat
semu. Sesuatu yang telah melalui perencanaan, walaupun dalam kenyataannya tidak
seratus prosen sesuai dengan harapan, tetapi sebenarnya kemampuan merencanaan yang telah dilakukan juga
merupakan sebuah hasil yang patut diberikan penghargaan.
Program Kerja (PK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB)
merupakan domain perencanaan. Dalam mengelola KJK dapat seperti air mengalir,
artinya tidak berhenti pada satu titik, jika berhenti atau tersumbat maka
sifatnya air mencari peluang lain. Namun mengalirnya air ini perlu diarahkan
sampai ketujuan, maka PK dan RAPB itulah yang dapat mengarahkan pengelola KJK untuk mencapai
tujuan.
b. Pengertian PK
dan RAPB
·
Program Kerja, adalah
merupakan tindak lanjut penyusunan rencana atau merupakan langkah-langkah
tindakan konkret serta terorganisasi untuk mengimplementasikan apa yang telah
dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran, yang pokok-pokok arahan, petunjuk
dan pedoman tentang apa yang seyogyanya dikerjakan (“what ought to be done”)
untuk mencapai maksud dan tujuan (visi) KJK menurut garis dan cara yang
bijaksana (“wisdom”), baik dan tepat serta sesuai dengan amanat AD/ART KJK.
·
Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya, Anggaran merupakan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh KJK, dinyatakan dalam satuan dan nilai uang, untuk waktu
tertentu, dalam hal ini satu tahun.
·
Pendapatan, adalah suatu proses mengenai arus penciptaan
jasa oleh KJK selama jangka waktu tertentu. Konsep pendapatan sering dilihat
melalui pengaruhnya terhadap ekuitas anggota.
·
Biaya, adalah
sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk
memperoleh tujuan akhir KJK yaitu mendatangkan sisa hasil usaha.
BAB I
MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI
DENGAN TARGET PK DAN RAPB
1.1.
Kegiatan yang Dilaksanakan Manajemen Terhadap PK
Program
Kerja (PK) merupakan program-program nyata yang dapat diimplementasikan sebagai kegiatan yang akan
dikerjakan selama 1 tahun untuk mencapai misi KJK. Jika Program-program kerja
yang tidak nyata, tidak kongkrit, tidak membumi, cenderung masih jauh di awan
akan sulit dilaksanakan.
Proses penyusunan program kerja dijelaskan sebagai
berikut:
1.
didahului dengan identifikasi kebutuhan dan
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh anggota dan memerlukan pemecahan
kolektif melalui kelembagaan koperasi;
2.
identifikasi alternative program yang relevan untuk
memecahkan masalah-masalah ekonomi anggota serta usaha-usaha untuk memenuhi
kepentingan ekonomi anggota secara efektif dan efisien, serta konsekuensinya
terhadap koperasi;
3.
usulan pilihan alternative terbaik untuk dibahas dan
diputuskan bersama;
4.
gambaran perkiraan hasil yang akan dicapai, bukan saja
untuk kepentingan koperasi melainkan yang lebih penting adalah gambaran dampak
dan manfaat program bagi peningkatan ekonomi anggota.
Program Kerja (PK) KJK dapat dirumuskan dengan
menggunakan sistimatika sebagai berikut:
·
Pendahuluan
·
Kegiatan Usaha.
·
Sasaran dan Strategi KJK.
·
Rencana Pemasaran (Penghimpunan dan
penyaluran dana)
·
Rencana Operasi (Pengelolaan dana)
·
Rencana Administrasi Keuangan.
·
Rencana Pendukung
Dalam penyusunan PK dan RAPB melibatkan
juga pengelola (bukan hanya pengurus saja), karena pengelola yang akan
mengimplementasikan opersional seharí-hari, demikian juga keikutsertaan pemodal
dalam penyusunan PK dan RAPB dimungkinkan, karena hal ini berkaitan dengan
penggunaan dana yang ditanamkannya dalam KJK sebagai modal penyertaan. Pengelola KJK dalam
pengelolaan usaha KJK haruslah berdasar pada Program Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya (PK dan RAPB).
Sebelumnya kita harus memahami tahapan
penyusunan programkerja KJK melalui kegiatan:
- Kegiatan persiapan, dimulai dengan memahami kondisi awal (hasil yang telah dicapai), “data collecting” dan identifikasi permasalahan, wawancara, “brainstorming”, penyebaran “questionnaire”, dan sebagainya.
- Penyusunan “focus”, yaitu memusatkan perhatian dan kepedulian terhadap titik sentral yang ingin dicapai.
- Analisa data, yaitu data yang terkumpul dipelajari, dilakukan sortasi (pemilihan) dan analisa dengan beberapa cara, seperti “SWOT analysis” (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, mana yang harus dimanfaatkan, ditingkatkan, diantisipasi dan dihindari), dan sebagainya.
- Pemilihan Alternatif (memilih kebijaksanaan dan langkah kegiatan yang paling mendekati sasaran akhir KJK)
- Perumusan
Perbandingan dari kegiatan yang dilaksanakan manajemen
terhadap program kerja, dapat
digambarkan dalam ilustrasi program kerja berikut ini:
Rencana Penghimpunan dan Penyaluran Dana KJK ”XX” Tahun 2008
A.
|
Rencana
Penghimpunan Dana
|
|||||
1.
|
Dari
Anggota (khusus KSP)
|
|||||
1.a
|
Anggota Baru : Simpanan Pokok
|
10.000
|
||||
1.b.
|
Anggota Baru dan lama: Simpanan Wajib
|
12.000
|
||||
Jumlah
Dana dari Anggota
|
22.000
|
|||||
2.
|
Dari
lembaga lain (Pihak II)
|
|||||
2.a.
|
Bank. Modal Pinjaman
|
15.000
|
||||
2.b.
|
Lemb. lain, mis: dana bergulir dari Pemerintah
|
10.000
|
||||
Jumlah
Dana dari Pihak II
|
25.000
|
|||||
3.
|
Dari
Deposan/Penyimpan (Pihak III)
|
|||||
3.a.
|
Sompanan Koperasi (Simkop)
|
10.000
|
||||
3.b.
|
Simp. Berjangka Kop. (Sijakop)
|
5.000
|
||||
Jumlah
Dana dari Pihak II
|
15.000
|
|||||
Rencana
Total Penghimpunan Dana
|
40.000
|
|||||
B.
|
Rencana Penyaluran Dana
|
|||||
1.
|
Rencana Jumlah Anggota yang akan di beri Pinjaman 50
peminjam
|
|||||
2.
|
Rencana Plafond pinjaman yang akan diberikan
|
50.000
|
||||
catatan:
A.
Jika A > B, berarti ada dana yang menganggur
B.
Jika A < B, berarti Koperasi kekurangan dana (kasus di
atas KJK kekurangan dana Rp. 50.000 – Rp. 40.000 = Rp. 10.000 )
Jika dalam realisasinya ternyata pinjaman yang disalurkan
hanya mencapai Rp. Rp 45.000 sedangkan penghimpunan mencapai Rp. 50.000 maka
tentunya akan terjadi : Kelebihan dana atau ada dana yang menganggur, hal ini
tentunya bukan saja masla idle fund, tetapi juga akan menekan terhadap
pendapatan jasa bunga dari penyaluran pinjaman, tetapi disisi lain justru biaya
dana akan meningkat. Kurang suskes dalam penyaluran pinjaman, dapat disebabkn
oleh beberapa kemungkinan, seperti rendahnya sdm bagian pinjaman, persaingan
(jasa bunga kita lebih tinggi), pesryaratan jaminan yang ketat, prosedur
pinjaman yang maíz berbelit, dll.
1.2.
Prosentase Pencapaian Target Terhadap RAPB
Dalam
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB) diuraikan tiga unsur penting
yaitu:
·
prosedur penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Biaya
·
pelaksanaan anggaran
·
evaluasi atas pelaksanaan anggaran.
Menganalisis
Anggaran Pendapatan dan Biaya dapat mengetahui adanya
hubungan antara pendapatan dan biaya usaha dengan
pencapaian target KJK. Tujuan penyusunan RAPB dalam KJK digunakan : sebagai pedoman operasional, sebagai alat ukur dan sekaligus sebagai pengawasan, agar sasaran yang telah di tetapkan dapat tercapai dalam satu periode akuntansi. Oleh karenanya RAPB dibuat sebelum awal tahun buku dilaksanakan dan disyahkan dalam Rapat Anggota. PeriodeAkuntansi pada KJK dimulai 1 Januari dan diakhiri 31 Desember.
hubungan antara pendapatan dan biaya usaha dengan
pencapaian target KJK. Tujuan penyusunan RAPB dalam KJK digunakan : sebagai pedoman operasional, sebagai alat ukur dan sekaligus sebagai pengawasan, agar sasaran yang telah di tetapkan dapat tercapai dalam satu periode akuntansi. Oleh karenanya RAPB dibuat sebelum awal tahun buku dilaksanakan dan disyahkan dalam Rapat Anggota. PeriodeAkuntansi pada KJK dimulai 1 Januari dan diakhiri 31 Desember.
Perencanaan
yang mencakup waktu lebih dari 3 tahun
lazimnya disebut perencanaan jangka panjang (Long range planning), antara 2
sampai 3 tahun perencanaan jangka menengah (Medium range planning), dan yang 1
(satu) tahun perencanaan jangka pendek (short range planning) atau lazim
disebut annual planning. Perencanaan jangka panjang dan jangka menengah umumnya
tidak ada masalah akan tetapi untuk jangka pendek sering menghadapi kendala,
berkaitan dengan pembuatan RAPB, tenaga kerja yang terbatas, kurangnya data dan
dokumen pendukung serta pelaksanaan
Rapat Anggota yang hanya dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. Akan tetapi
dengan berbagai kekurangan yang ada, RAPB tetap penting untuk dibuat
dibandingkan dengan KJK yang tidak mempunyai RAPB.
Setiap tahun melaksanakan Rapat Anggota untuk mensyahkan Rencana Kerja dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RK-RAPB). Anggaran adalah
program kerja KJK yang dinyatakan di dalam bentuk satuan uang. Setiap program
akan dinyatakan secara rinci di dalam biaya, yang dapat digunakan oleh
pengelola untuk melaksanakan dan mengendalikan usaha KJK. Anggaran operasional
berisi anggaran pendapatan dan biaya operasional, sering disebut sebagai
rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPB), dan anggaran keuangan
yang memuat rencana aset, hutang dan modal sendiri.
Menghitung RAPB tidak semudah yang dibayangkan melainkan memerlukan
pengamatan yang luas terhadap perkembangan harga yang berlaku pada saat itu dan
kemungkinannya berubah pada saat-saat pengerjaan berlangsung, sehingga ada
ketepatan antara RAPB yang telah ditetapkan dengan RAPB realisasi. Apabila RAPB
realisasi lebih besar dari RAPB yang direncanakan, maka berarti ada kekeliruan
dalam menghitung atau factor-faktor lain kemungkinan berubahnya harga tidak
diperhitungkan atau kurang tepat menghitungnya.
Membuat evaluasi program kerja dan
rencana anggaran pendapatan dan biaya. Berbagai
cara penyajian dalam evaluasi program kerja atas RAPB yang dibuat dalam
bidang keuangan, misalnya dengan menggunakan formulir. Dalam formulir
dikemukakan target-target seluruh pendapatan dan pengeluaran - pengeluaran
biaya operasi, kemudian diperlihatkan pula target sisa hasil usaha serta realisasinya, yang daat menggambarkan prosentase (%) pencapaian target terhadap
RAPB. Berikut ini sebagai ilustrasi untuk perhitungan prosentase pencapaian target:
Contoh : Perhitungan
Prosentase Pencapaian Target RAPB KJK
(Rp.Juta)
URAIAN
|
Target
2007
|
Realisasi
2007
|
(%)
|
Target
2008
|
PENDAPATAN
|
1.800
|
2.225
|
23,6
|
2.485
|
a. Bunga/Jasa
Pinjaman
|
1.500
|
1.800
|
20,0
|
2.000
|
b. Proviso
|
250
|
350
|
40,0
|
400
|
c. Lainnya
|
50
|
75
|
50,0
|
85
|
BEBAN
DANA
|
865
|
910
|
05,2
|
1.070
|
a. Bunga Simpanan
|
350
|
520
|
48,6
|
600
|
b. Bunga Tabungan
|
400
|
380
|
(5)
|
450
|
c. Beban Lainnya
|
15
|
10
|
(33)
|
20
|
Hasil Usaha Kotor
|
935
|
1.315
|
40,6
|
1.415
|
BIAYA OPERASIONAL
|
561
|
655
|
16,7
|
990
|
a. Tenaga Verja
|
350
|
400
|
14,2
|
500
|
b. Administrasi
|
75
|
100
|
33,3
|
200
|
c. Alat Tulis Cantor
|
30
|
40
|
33,3
|
100
|
d. Listrik
|
25
|
24
|
(0,9)
|
50
|
e. Telepon
|
36
|
37
|
0,3
|
60
|
f. Pemeliharaan
|
10
|
12
|
20,0
|
20
|
g.
Pengembangan
|
25
|
30
|
20,0
|
40
|
h. Lainya
|
10
|
12
|
20,0
|
20
|
SHU Sebelum Pajak
|
374
|
660
|
76,4
|
425
|
Pajak Penghasilan
|
89,7
|
175,5
|
95,6
|
105
|
Sisa Hasil Usaha
|
284,3
|
484,5
|
70.4
|
320
|
Penjelasan :
1.
Berikan penjelasan terhadap masing-masing Pos tersebut
diatas, baik yang telah mencapai target atau tidak mencapai target
2.
Berdasarkan point 1 diasumsikan pada tahun 2008 naik rata
– rata 10% dari realisasi tahun 2007
Salah satu contoh untuk Perhitungan Prosentase Pencapaian Target RAPB KJK berkaitan
dengan Pinjaman/ Penempatan Dana adalah sebagai berikut :
URAIAN
|
Target Tahun
2007
|
Realisasi Tahun
2007
|
Penyimpangan
Target tahun
2007 (%)
|
Target tahun
2008
|
Pinjaman/Pembiayaan Anggota
|
1.800
|
|||
Pinjaman/Pembiayaan calon anggota
|
||||
Pinjaman/Pembiayaan Comercial
|
||||
Pinjaman/Pembiayaan Konsumtif
|
||||
Pinjaman/Pembiayaan Pendidikan
|
||||
Pinjaman/Pembiayaan lainnya
|
Penjelasan :
§ Berikan
penjelasan terhadap masing-masing Pos tersebut diatas, baik yang telah mencapai
target atau tidak mencapai target
§ Berdasarkan
point 1 diasumsikan pada tahun 2008 naik 10% dari realisasi tahun 2007
BAB II
MENGANALISIS PENCAPAIAN
PROGRAM KERJA DAN RAPB
2.1.
Faktor-faktor Penyebab Pencapaian Target PK dan RAPB
PK dan
RAPB organisasi KJK, disusun untuk dipergunakan dalam
hal, antara lain:
a.
Sebagai landasan pokok atau pedoman kerja,
apa yang akan dilakukan.
b.
mendorong manajer dan pelaksana dalam KJK
untuk mencapai apa yang telah ditetapkan.
c.
dapat mengukur kinerja yang akan dicapai,
sehingga pihak pengelola dapat mengatur kebijaksanaan yang akan ditempuh.
d.
untuk menjamin pelaksanaan kegiatan serta
lebih menjamin pencapaian tujuan KJK untuk pengendalian, telah ditetapkan
waktu, dimana dilakukan serta berapa jumlah biayanya.
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pencapaian target
PK dan RAPB dapat terlebih dahulu kita mengetahui kendala yang menjadi penyebab
terhambatnya pencapaian target PK dan RAPB,
Kendala tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut:
a.
Kendala internal (internal constraint) adalah
faktor-faktor yang membatasi KJK yang berasal dari dalam KJK, misalnya
keterbatasan sumber daya manusia.
b.
Kendala eksternal (external constraint) adalah
faktor-faktor yang membatasi KJK yang berasal dari luar KJK, misalnya
permintaan terhadap produk pinjaman atau minat penabung.
Dalam menyusun PK dan RAPB perlu adanya analisis secara mendalam, dengan
maksud agar PK dan RAPB tersebut dapat digunakan sebagai pedoman sekaligus alat ukur dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai hal tersebut, umumnya penyusunan rencana keuangan dimulai dari
faktor-faktor yang lemah, tidak dapat dikuasai oleh KJK. Faktor terlemah
tersebut terletak pada penghimpunan dana, karena tingkat suku bunga dan jumlah penabung lebih dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak mudah dikuasai oleh
KJK.
Teknik untuk menganalisis dari faktor-faktor penyebab
pencapaian target PK dan RAPB dapat dilakukan dengan analisis kualitatif dan
kuantiatatif. Untuk menganalisis program kerja biasanya digunakan analisis
kualitatif, sedangkan untuk menganalisis RAPB digunakan pendekatan analisis
kuantitatif dengan beberapa teknik analisis terhadap analisis rasio keuangan.
Analisis Kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang
penyebab pencapaian target PK, pencapaian target penghimpunan dana, banyak
disebabkan oleh faktor kepercayaan penabung lepada KJK, produk funding yang
ditawarkan memiliki feature dan Benefit lebih baik dari KJK atau lembaga
keuangan mikro lainya. Pencapaian target pinjaman banyak disebabkan karena
factor permintaa akan fasilitasi pinjaman cukup tinggi dibandingkan dengan
penawaran pinjaman dari KJK, disamping factor-faktor lain seperti kemudahan
dalam proses pinjaman dan jasa bunga yang lebih murah dibandingkan dengan KJK
atau lembaga keuangan mikro lanilla.
Analisis
Kuantitatif, dalam analisis ini digunakan pendekatan analisis rasio
keuangan dan analisis sumber dan penggunaan kas.Untuk menganalisis kondisi dan
kinerja suatu KJK maka diperlukan ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam
analisis laporan keuangan KJK adalah rasio. Analisis rasio keuangan yang
dilakukan terhadap suatu KJK akan membantu memberi pemahaman atas kondisi dan
perkembangan kinerja KJK yang dianalisis (Lihat penilaian tingkat kesehatan
KJK).
Analisis rasio keuangan suatu KJK untuk satu periode
tertentu saja tidak akan memberikan manfaat yang berarti. Oleh karena itu,
analisis rasio hanya akan memberi manfaat apabila diperbandingkan dengan
standar tertentu. Analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat
dilakukan dengan dua macam perbandingan, yaitu:
·
membandingkan rasio sekarang (present ratio)
dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu (historis ratio) atau dengan
rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari KJK yang
sama.
·
membandingkan rasio-rasio dari suatu KJK
dengan rasio-rasio semacam dari KJK lain sejenis atau industri untuk waktu yang
sama.
Tujuan Analisa Laporan
Keuangan (ALK) adalah untuk memberikan informasi secara lebih terinci atas
hasil interprestasi mengenai peformance yang dicapai Koperasi tahun yang telah
lewat, dan menjelaskan situasi & keadaan keuangan Koperasi serta melakukan
Evaluasi terhadap Laporan Keuangan Koperasi, dengan menggunakan :
(1) Peralatan : Neraca
dan Laporan Hasil Usaha serta Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
(2) Metode : Vertikal dan Horizontal
(3) Tehnik : Analisa
Perbandingan, Analisa Commonsize, Analisa Trend Analisa Perubahan Posisi
Keuangan, Analisa Ratio dan Analisa
Perubahan Hasil usaha.
1)
Analisa Perbandingan
Analisa perbandingan adalah tehnik analisa Laporan
Kauangan yg disusun secara Horizontsl,
dengan menunjukan data absolute ( Jumlah rupiah) , kenaikan atau penurunan
dalam rupiah dan dalam persentase, serta perhitungan dalam Ratio. Tujuan analisa,
untuk mengetahui perubahan-perubahan yaitu kenaikan atau penurunan keadaan keuangan serta hasil
usaha KJK, Tehnik analisa ini dipergunakan
untuk menganalisa laporan keuangan yg meliputi dua periode.
Prosedur Analisa
(1) Menentukan tahun dasar
(2) Menghitung kenaikan atau penurunan tiap-tiap pos dalam jumlah rupiah dari
laporan keuangan yg diperbandingkan dengan jumlah rupiah dlm thn dasar
(3) Menghitung kenaikan atau penurunan tiap-tiap pos dalam persentasi dengan
jalan membagi kenaikan atau penurunan
dalam jumlah untuk tiap pos dengan jumlsh rupish pos ysng sama dalam tahun
dasar
(4) Menghitung rasio, dg jalan membagi jumlah rupiah tiap pos dari laporan keuangan yang diperbandingkan. Dengan jumlah rupiah pos yg sama dalam tahun
dasar
(5) Mengevaluasi perubahan-perubahan yang terjadi
(6) Memberikan imterpretasi.
NERACA PERBANDINGAN
KSP MAJU SEJAHTERA
NERACA BUDGET PER :
31 DESEMBER 2007 (Rp.Juta)
POS-POS
|
RP
|
RP
|
NAIK
|
TURUN
|
RATIO
|
Budget
|
2007
|
RP
|
%
|
||
Kas
|
150
|
170
|
20
|
||
Pinjaman
|
5.000
|
6.000
|
1.000
|
||
Biaya dibayar dimuka
|
100
|
130
|
30
|
||
Jumlah Aktiva Lancar
|
5.250
|
6.300
|
50
|
||
Tanah
|
250
|
250
|
0
|
||
Bangunan
|
750
|
770
|
20
|
||
Perlengakapan & peralatan kantor
|
200
|
300
|
100
|
||
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
|
(200)
|
(220)
|
(20)
|
||
Jumlah Aktiva Tetap
|
1.000
|
1.100
|
100
|
||
Jumlah Aktiva
|
6.250
|
7.400
|
1.150
|
||
Hutang Bank
|
1.000
|
1.500
|
500
|
||
Biaya YMHD
|
100
|
80
|
(20)
|
||
Simpanan Anggota
|
2.000
|
2.800
|
800
|
||
Hutang Jangka Panjang
|
500
|
700
|
200
|
||
Modal Sendiri
|
2.050
|
1900
|
(150)
|
||
SHU
|
300
|
420
|
120
|
||
Jumlah Modal
|
2.350
|
2.320
|
(30)
|
||
Jumlah Kewajiban dan Modal
|
6.250
|
7.400
|
1.150
|
2)
Analisa Common-Size
Adalah tehnik analisa laporan keuangan yang disusun
secara vertikal , dengan menunjukan
persentase Investasi pada masing-masing pos aktiva terhadap totalnya, pos-pos kewajiban
terhadap totalnya serta pos-pos biaya terhadap penjualan bersih. Tujuan analisa untuk mengetahui distribusi
Investasi yang tertanam dalam masing-masing Aktiva, komposisi modal yang
digunakan dalam perusahaan (struktur permodalan) serta komposisi biaya-biaya
yang terjadi, dengan demikian akan dapat
dievaluasi :
1. Distribusi masing-masing Pos-Pos Aktiva terhadap totalnya
2. Investasi dalam suatu aktiva, apakah terdapat Under atau Over investasi
bila dibandingkan dengan KJK sejenis.
3. Sumber dana mana yang merupakan sumber pokok pembiayaan.
4. sampai sejauh mana KJK akan mampu menarik dana dari pihak luar
5. berapa persentase pinjaman yang diserap oleh tiap-tiap pos biaya dan berapa
persen sisanya yang tersedia untuk keuntungan.
Prosedur Analisa
(1) Menenukan angka 100 % untuk total Aktiva, Total Kewajiban dan Total
Pinjaman.
(2) menghitung ratio dari tiap-tiap pos dengan cara membagi jumlah rupiah dari
masing-masing pos terhadap jumlah totalnya
(3) mengevaluasi pos-pos neraca dan perhitungan hasil usaha.
(4) memberikan Interprestasi.
NERACA
PERBANDINGAN COMMONSIZE
KSP MAJU MAKMUR
PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
POS-POS
|
NERACA Per 31
Desember
|
Laporan common size
|
||||
% dari Sub Total
|
% dari Total
|
|||||
2006
|
2007
|
2006
|
2007
|
2006
|
2007
|
|
AKTIVA
|
||||||
Kas
|
7.000
|
3.500
|
||||
Pinjaman
|
48.000
|
50.000
|
||||
Biaya dimuka
|
5.000
|
7.500
|
||||
Jumlah Aktiva Lancar
|
120.000
|
153.000
|
||||
Tanah
|
8.500
|
7.500
|
||||
Bangunan
|
71.000
|
78.000
|
||||
Aktiva Tetap Lainnya
|
32.500
|
35.500
|
||||
Ak. Peny. Aktiva Tetap
|
(9.000)
|
(10.500)
|
||||
Jumlah Aktiva Tetap
|
103.000
|
110500
|
||||
Jumlah
Aktiva
|
253.000
|
263.500
|
||||
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
|
||||||
Kredit
Bank
|
44.000
|
57.000
|
||||
Simp.
Sukarela
|
7.000
|
7.500
|
||||
Beban
Biaya YMHD
|
20.000
|
24.000
|
||||
Jumlah
Kew. Lancar
|
71.000
|
88.500
|
||||
Kewajiban
Jk Panjang
|
107.000
|
105.000
|
||||
Simp
Pokok dan Wajib
|
25.000
|
25.000
|
||||
SHU
Belum dibagi
|
52.000
|
45.000
|
||||
Jumlah
Modal
|
77.000
|
70.000
|
||||
Jumlah
Kew dan Ekuitas
|
253.000
|
263500
|
3)
Analisa Trend
Analisa Trend adalah Tehnik Analisa Laporan Keuangan yang disusun secara
Horizontal, dengan menggunakan Angka Indeks 100 sebagai dasar perhitungan. Tujuan
analisa ini adalah untuk mengetahui tendensi/ kecenderungan keadaan keuangan KJK,
baik kecenderuangan naik, turun maupun tetap. Tehnik Analisa ini dipergunakan untuk menganalisa Laporan
keuangan yang meliputi 3 periode atau lebih.
Prosedur Analisa:
a. Menentukan Tahun Dasar
b. Menentukan Angka Indeks 100 pada masing-masing pos dalam Tahun dasar
c. Menghitung rasio kecnderungan dengan cara membagi masing-masing pos yang
sama pada periode laporan yang dianalisa dengan pos-pos yang sama dalam tahun
dasar.
d. Mengevaluasi kecenderungan yang terjadi
e. Memberikan interprestasi
4)
Anggaran Kas
Anggaran Kas atau Kas budget dilakukan dengan cara membandingkan
proyeksi penerimaan dengan pengeluarannya. Sehingga
dapat dilihat adanya kenaikan dan
penurunan uang kas yang diakibatkan oleh
usaha-usaha atau aktivitas-aktivitas
kas, maka dapat diambil langkah-langkah selanjutnya seperti, melakukan
penyesuaian dalam kebijaksanaan yang
akan dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang diproyeksikan tersebut.
Tujuan menyusun anggaran ini adalah sebagai perencanaan keuangan bagi
koperasi agar dana-dana yang ada di dalam perusahaan dapat digunakan seefisien mungkin, memudahkan pengawasan
penggunaan dana-dana tersebut, dan
sebagai landasan untuk menentukan kebijaksanaan guna memenuhi akan dana yang diperlukan.
i. Analisa Sumber Dan Penggunaan Kas
Sumber
dan penggunaan Kas dalam dapat dilihat
dari proses kegiatan usaha :
KETERANGAN
|
SUMBER
|
PENGGUNAAN
|
AKTIVA
|
(-)
|
(+)
|
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
|
(+)
|
(-)
|
ii. Analisa Modal Kerja Neto
Yang
dimaksud dengan Modal Kerja Neto adalah selisih antara Aktiva Lancar terhadap Kewajiban
Lancar
a.
Tujuan analisa sumber dan penggunaan Modal Kerja adalah :
a. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya
perubahan Modal Kerja
b. Menilai tepat tidaknya kebijakan manajemen
c. Menetapkan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi kekurangan /
kelebihan modal kerja.
b.
Sumber Modal Kerja
a. Penambahan Modal Sendiri
b. Hasil penjualan Aktiva Tetap
c. Penambahan Hutang Jangka Panjang.
d. Sisa hasil Usaha
e. Penyusutan
c.
Penggunaan Modal Kerja
I.
Pembayaran Hutang Jangka Panjang.
II.
Pembelian Aktiva Tetap
III.
Pembayaran Beban Biaya
IV.
Pembayaran Kerugian.
d.
Contoh analisa sumber dan penggunaan
modal kerja
ANALISA
SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
(dalam Rp.000)
SUMBER MODAL KERJA
SHU Rp 9.000
Penyusutan Rp 5.500
Jumlah Sumber Modal Kerja Rp
14.500
PENGGUNAAN
Pembelian Laptop Rp 8.000
Pembelian Aktiva Tetap lainnya Rp 2.000
Jumlah penggunaan Modal Kerja Rp
10.000
KELEBIHAN Rp. 4.500
iii. Analisa Perubahan Hasil Usaha Kotor
Analisa perubahan hasil usaha kotor adalah tehnik analisa
laporan keuangan untuk mengetahui sebab-sebab perubahan hasil usaha dari periode ke periode yang lain atau
perubahan hasil usaha dari suatu periode dengan hasil usaha yang dibudgetkan
untuk periode tersebut.
Tujuan Analisa, untuk mengetahui perubahan hasil usaha kotor
baik perubahan yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan, dengan demikian
akan dapat diambil kesimpulan atau dapat diambil tindakan penyesuaian
seperlunya untuk periode berikutnya.
Cara Menghitung:
Analisa hasil usaha kotor dapat dilakukan dengan cara
membandingkan antara :
a. Budget hasil usaha dengan realisasi
b. Laporan hasil usaha periode yang dianalisa dengan laporan hasil usaha tahun
sebelumnya yang dianggap normal (Realisasi dengan realisasi)
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Hasil usaha kotor
a. Tingkat suku bunga pinjaman lebih tinggi dari yang dibudgetkan, sedangkan
tingkat suku bunga sumber dana konstan.
b. Tingkat suku bunga pinjaman lebih
rendah dari yang dibudgetkan, sedangkan tingkat suku bunga sumber dana konstan.
c. Kombinasi dari perubahan tingkat suku bunga pinjaman dan sumber dana yang
mengakibatkan hasil usaha kotor meningkat.
d. Kenaikan kuantitas pembiayaan yang proposional dengan tambahan biaya.
2.2.
Indikator Penilaian Kinerja yang Signifikan Sebagai Acuan Perbaikan dan
Pengembangan.
Pengertian
pengukuran kinerja secara sederhana adalah penentuan secara periodik
efektivitas operasional suatu KJK, berdasarkan sasaran, standar dan kinerja
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal penilaian kinerja tak lepas dari
penilaian efektivitas dan efisiensi. Pengukuran kinerja bervariasi menurut
tingkatan dalam organisasi. Pada tingkatan yang lebih rendah, pengukuran
kinerja cenderung lebih terperinci, spesifik, kuantitatif dan perhatian
ditunjukkan pada penyimpangan yang spesifik, sedangkan pada tingkatan yang
lebih tinggi, standarnya cenderung lebih umum, dan perhatian lebih ditunjukkan
pada investasi untuk satu unit secara keseluruhan
Laporan
keuangan disusun untuk disajikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak itu digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu pihak intern dan
pihak ekstern. Bagi pihak intern dalam hal ini pengelola KJK, laporan keuangan
digunakan untuk melihat efisiensi kerja yang dilakukan pada satu periode
tertentu dan kemajuan-kemajuan yang diharapkan dapat dicapai untuk dibandingkan
dengan tahun-tahun yang lampau. Bagi pihak ekstern misalnya pemerintah,
berkepentingan untuk menentukan pajak yang harus dibayar oleh KJK. Bagi
kreditur atau calon kreditur (pihak ekstern), laporan keuangan digunakan untuk
melihat apakah KJK benar-benar mampu atau mempunyai kemampuan membayar kembali
utang yang diberikan.
KJK
perlu melakukan analisis terhadap laporan keuangan, karena laporan keuangan
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kinerja KJK, terutama
mengenai kinerja keuangan. Hasil analisis laporan keuangan tersebut dapat
digunakan sebagai alat dalam pengambilan keputusan, terutama keputusan
finansial. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan akan lebih bermanfaat
jika dilihat secara komprehensif misalnya dengan membandingkan suatu periode
dengan periode yang lain.
Jika KJK ingin
melakukan penilaian kinerja keuangan secara menyeluruh, seharusnya KJK
melakukan analisis terhadap rasio-rasio likuiditas, solvabilitas maupuan
rentabilitas. Jika KJK hanya mengandalkan rasio rentabilitas, dikhawatirkan
akan terjadi salah interpretasi terhadap hasil analisis, dan akan berakibat
fatal jika terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan finansial akibat salah
interpretasi tersebut. Misalnya jika rasio return on invesment (ROI) yang baik,
belum tentu KJK dalam keadaan likuid.
2.3.
Perumusan Hasil Analisis Kegiatan PK dan RAPB.
Dari
hasil analis tersebut diatas, dibuat
rumusan Hasil Analisis
Kegiatan PK dan RAPB yang memberikan informasi secara lebih terinci atas hasil
interprestasi mengenai peformance yang dicapai KJK tahun yang telah lewat.
Hasil perumusan analisis tersebut dilaporkan kepada phak-pihak terkait.
Hasil rumusan tersebut
daat dibuat analisis dengan melakukan analisis baik rencana jangka panjang
maupun rencana jangka pendek, karena Program
Kerja adalah tindakan nyata yang terstruktur, terukur, menyeluruh dan terpadu,
terjadwal dan dinilai, semuanya dituangkan dalam suatu program kerja dan
rencana pendapatan dan biaya KJK. Oleh sebab itu, perlu dijelaskan lebih dahulu
perihal penyusunan rencana, baik rencana jangka panjang maupun rencana jangka
pendek.
Rencana Jangka Panjang
Untuk memajukan sebuah KJK, perlu disusun
suatu rencana strategis secara sistimatis dan berkelanjutan. Rencana diawali
pengenalan kondisi dan potensi saat dibuat rencana. Sebagai langkah konkret
untuk mewujudkan sasaran tersebut, disusun program untuk berbagai bidang
kegiatan:
Bidang pemasaran
Bidang operasional
Bidang sumber daya manusia
Bidang keuangan dan administrasi
Rencana jangka panjang (paling tidak untuk 5 tahun), sebagai acuan dalam
menyusun rencana jangka pendek. Rencana jangka pendek berisi kesatuan untuk
mencapai rencana jangka panjang serta anggaran. Dipilih sasaran yang paling
mudah dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan tersebut pada
peningkatan kinerja KJK. Perlu dipahami dan diketahui langkah-langkah
persiapan yang dilakukan berupa analisa factor internal dan eksternal.
a.
Mengidentifikasi maksud dan tujuan KJK.
b.
Mengidentifikasi aspirasi masyarakat di
wilayah tersebut terhadap KJK.
c.
Menganalisa kondisi internal:
i. Struktur organisasi.
ii. Permodalan, struktur dan pemupukan serta pengelolaan dana.
iii. Program Kerja KJK apakah menggunakan system dan prosedur yang telah baku.
d.
Mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman
bagi KJK dengan cara menilai factor lingkungan KJK:
i.
Perubahan teknologi
ii.
Kebijaksanaan pemerintah
e.
Melaksanakan analisis terhadap kondisi
internal dan faktor lingkungan KJK untuk dikembangkan dengan pertimbangan
kemampuan internal dan ancaman eksternal.
Contoh: Untuk meningkatkan pemupukan dana
dari anggota KJK sebesar 60% dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, perlu
dijabarkan target tahunan sebagai berikut:
Target tahun pertama 10% (program jangka
pendek)
Target tahun kedua menjadi 20% (akumulasi)
Target tahun ketiga menjadi 25% (akumulasi)
Target tahun keempat menjadi 40% (akumulasi)
Target tahun terakhir menjadi 60% (sesuai
rencana)
Mengapa dipilih pemupukan dana dari anggota
KJK, karena apabila anggota KJK mau berpartisipasi dengan optimal berarti salah
satu kekuatan pasar akan terbuka. Sumber kekuatan dari sumber daya manusia KJK
akan tersedia. Disamping masalah-masalah lain secara bertahap digarap (menjadi
sasaran) sebagai sasaran jangka panjang.
2)
Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek (1 tahun) merupakan
bagian dari rencana jangka panjang. Oleh sebab itu, persiapan serta penyusunan
rencana jangka pendek selalu mengacu kepada rencana jangka panjang yang telah
disusun. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Rencana jangka pendek tersebut
lazimnya dituangkan dalam Rencana Kerja.
Rencana kerja merupakan alat atau pedoman dari kegiatan pimpinan organisasi sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Selain itu, perencanaan dapat pula digunakan sebagai alat untuk pengendalian organisasi. Merupakan salah satu upaya pimpinan organisasi untuk menjamin tercapainya apa yang telah ditetapkan dan disepakati. Baik rencana jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan perkataan lain, kegiatan-kegiatan atau program yang dituangkan dalam rencana jangka pendek tersebut adalah merupakan langkah konkret yang dilakukan secara periodik (tahunan) dalam mencapai tujuan jangka panjang. Program Kerja dan RAPB KJK minimal meliputi antara lain:
Anggaran dan pencapaian Sisa Hasil Usaha
Anggaran Sumber dan Penggunaan dana
Anggaran Kas dan investasi
Setelah penyusunan rencana, disusun
langkah-langkah tindakan yang akan ditempuh secara sistematis, terpadu dan
menyeluruh serta terjadwal dengan baik. Hal ini dikenal dengan
istilah program jangka pendek atau sering disingkat sebagai “program”.
Program disusun dan merupakan tindakan pelaksanaan kegiatan organisasi, menyangkut program sebagai berikut:
o
Bidang Pemasaran
Kegiatan pemasaran meliputi, pada kegiatan:
pengenalan pasar (anggota koperasi dan non anggota), perancangan produk,
kegiatan promosi sampai kepada penyerahan barang. Kegiatan ini, perlu
terprogram dan terjadwal agar tercapai hasil yang maksimal.
o
Bidang Operasi
Program ini tidak terlepas dari pemasaran dan
investasi karena berkaitan dengan pengadaan fasilitas sarana dan prasarana dan
modal. Perlu diingat bahwa program sifatnya menyeluruh dan terpadu. Oleh sebab
itu, adanya penyimpangan dalam suatu program akan mengganggu kegiatan KJK yang
secara otomatis mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan KJK.
o
Bidang Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia koperasi sangat vital dalam
sebuah KJK karena KJK dalam bentuk organisasi. Perkembangan teknologi
menigkatkan aktivitas KJK akan memungkinkan peningkatan kebutuhan sumber daya
manusia maupun kwantitas dan penempatan yang tepat agar KJK memungkinkan untuk
maju secara maksimal.
o
Bidang Keuangan dan Administrasi
Keuangan merpakan sumber daya KJK yang juga
menjamin kelancaran KJK.oleh sebab itu, program bidang keuangan ini perlu di
program dengan baik, misalnya kapan suatu dana dibutuhkan atau berlebih, yangkemudian
diprogram dari mana sumber atau pengalokasian/ penempatan dana tersebut.Dalam
hal ini juga tidak terlepas faktor pencatatan serta pelaporan kegiatan KJK yang
dituangkan dalam laporan keuangan KJK.
Misalnya KJK ingin memperluas
pasarannya pertama kepada anggota, setelah itu kepada non anggota. Target
peningkatan volume usaha sebanyak 15% (keadaan yang diinginkan ),setelah 5(lima) tahun.Tahun pertama
diharapkan meningkat 30%, demikian selanjutnya sehingga dalam 5 tahun akan
tercapai peningkatan volume usaha 150% (bersifat akumulatif).
Rumuskan masalah yang dihadapi, jika ingin memperluas pasar tersebut. dilakukan
observasi atau pengamatan untuk mencari hambatan yang sebenarnya. Kemungkinan
diketemukan beberapa masalah, antara lain :
§
Anggota kurang memahami prinsip-prinsip dan
jati diri koperasi.
§
Produk KJK belum terkenal.
§
Persaingan dengan usaha lain yang sudah
terlebih dahulu dikenal atau menjadi langganannya.
§ Mutu yang kemungkinan lebih unggul dan jasa lebih murah di pihak pesaing.
§ Pelayanan kurang baik dan tempat kurang strategis.
BAB III
MEMBUAT EVALUASI PROGRAM KERJA DAN RAPB
3.1.
Kesimpulan hasil kegiatan analisis
Setelah diobservasi dan dilakukan pengamatan ternyata disimpulkan anggota
tidak memahami prinsip-prinsip dan jati diri koperasi. Pengurus kurang melayani
anggota. Maka dirumuskan adalah karena anggota sebgai pemilik tidak memahami
prinsip-prinsip dan jati diri koperasi ( masalah ). Mengapa
tidak memahami ? Mungkin karena tidak pernah ada pendidikan perkoperasian untuk
anggota. Pemecahan masalah perlu ada program pendidikan perkoperasian.
Pendidikan perkoperasian bagaimana yang dianggap efektif? Apakah
individual atau grup/kelompok. Inilah
yang dibuatkan perencanaan. Siapa-siapa yang ditugaskan. Jumlah dan tanggung
jawabnya siapa ? Berapa biaya ? Di mana dilakukan dan kapan dilakukan ? Hari,
jam, siapa peserta, pengajar, materi dan seterusnya secara rinci. Setelah tiga
atau enam bulan dilakukan evaluasi. Kalau tidak ada perubahan, kemungkinan
penyebabnya lain.Maka dibuat perencanaan berdasar pemecahan alternatif lain
lagi, demikian seterusnya.
Pelaporan keuangan bukanlah tujuan akhir dari akuntansi keuangan, melainkan
dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan usaha dan ekonomi. Dengan demikian, untuk bisa memanfaatkan informasi
yang terkandung dalam laporan keuangan perlu dilakukan suatu tahap yaitu
analisis atau intepretasi laporan keuangan.
Interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
sangat bermanfaat bagi penganalisis untuk dapat mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Para kreditur
berkepentingan dengan analisis laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menjamin pengembalian pinjamannya. Para investor
berkepentingan terhadap analisis laporan keuangan dalam rangka penentuan
kebijaksanaan penanaman modalnya. Dengan demikian, interpretasi atau analisis
laporan keuangan suatu KJK sangat penting artinya bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap KJK yang bersangkutan meskipun kepentingan mereka tidak
selalu sama.
3.2.
Menyusun rekomendasi pencapaian target sebagai masukan
bagi manajemen.
Action program merupakan suatu tindakan, dilakukan dengan perencanaan yang
jelas, memperhitungkan batasan waktu, biaya, pemakaian sumber daya efektif,
dimana peranan, tugas, kewajiban dan tanggungjawab dibagikan dengan habis.
Action program termasuk dalam rencana jangka pendek yang khas dan sangat
penting untuk memecahkan berbagai hambatan yang sedang dihadapi. Pemecahan
tersebut dilakukan dengan memfokuskan sumberdaya secara maksimal. Tingkat
keberhasilan terukur dan dipergunakan untuk memecahkan masalah, sampai dapat
dipecahkan dengan berhasil, sebagai masukan bagi manajemen.
Dalam rangka perbaikan manajemen KJK, hasil
analisa yang dilakukan oleh manager terhadap Program Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (PK dan
RAPB) langkah berikutnya ádalah menyusun
kesimpulan dan rekomendasi yang tepat. Pencapaian target yang dicapai
harus dikemukakan secara objektif dan transparan dengan mengemukakan
faktor-faktor pendukung yang mengakibatkan anggaran pendapatan menjadi
tercapai, begitu juga anggaran biaya yang maksimal kondisinya diupayakan di
bawah target, itulah statu harapan manajemen yang harus divaga kelangsungannya.
Di sisi lain, pencapaian target terhadap
anggaran biaya dan ketidak tercapaian terhadap anggaran pendapatan harus
menjadi perhatian khusus bagi manajemen, sehingga sangat sarat untuk
dikemukakan oleh manager dalam penyusunan rekomendasi. Hal ini dimaksudkan
semata-mata hanya untuk kepentingan perbaikan manajemen koperasi jasa keuangan
di masa mendatang.
3.3.
Mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan analisis PK dan RAPB.
Hasil analisis dari PK dan RAPB Koperasi Jasa Keuangan, seorang
manajer terlebih dahulu mendiskusikan
dengan bagian yang bertanggung jawab atas pekerjaannya, yaitu : antara lain
dengan seorang Kepala Bagian Akuntansi dan Petugas Pengendalian Intern
Mengingat perubahan dan perkembangan zaman yang begitu cepat, KJK harus
senantiasa mengantisipasinya secara proaktif sesuai dengan perubahan tuntutan
masyarakat dan “rising demand” mereka. Oleh sebab itu, langkah perencanaan PK dan
RAPB harus bersifat dinamis (tidak statis) dan terbuka kesempatan bilamana
perlu dievaluasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan baru yang terjadi,
senantiasa dilakukan diskusi dengan stakeholders KJK. Secara skematis, langkah-langkah dinamis
tersebut dapat digambarkan dalam sebagai berikut :
Namun
demikian Program Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (PK dan
RAPB) teta akan menjadi:
Sebagai landasan pokok atau pedoman kerja,
apa yang akan dilakukan.
Mendorong pengelola dan pelaksanaan dalam
organisasi untuk mencapai apa yang telah ditetapkan.
Daat mengukur kinerja yang akan dicapai,
sehingga melalui anggaran organisasi atau pihak pengelola dapat mengatur
kebijaksanaan yang akan ditempuh.
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan serta
lebih menjamin pencapaian tujuan organisasi untuk pengendalian. Telah
ditetapkan waktu, dimana dilakukan serta berapa jumlah biayanya, dll
BAB IV
MeLAPORKAN HASIL KEGIATAN MENGANALISIS PROGRAM KERJA DAN RAPB
4.1.
Format Laporan
Secara umum yang mengelola dan bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan menganalisis PK dan RAPB, dan pelaporannya terutama dalam pemberian
rekomendasi adalah manajer. Maka setelah dilakukan kegiatan menganalisis PK dan
RAPB sesuai prosedur yang berlaku pada KJK, Manajer melaporkan kepada pengurus.
Hasil pelaksanaan kegiatan menganalisis PK dan RAPB Koperasi
Jasa Keuangan dilaporkan dengan menggunakan:
1) Form
Laporan Evaluasi
2) Form
Laporan Hasil Kegiatan secara berkala
4.2.
Laporan Hasil Kegiatan Menganalisis PK dan RAPB
1)
Pelaporan
Teknik Pelaporan kegiatan menganalisais PK dan RAPB. Manajer KJK
mendiskusikan dengan para kepala bagian mengenai Hasil Pelaksanaan menganalisis
PK dan RAPB, maka manajer atau pengelola KJK menuangkannya dalam form laporan,
untuk mempermudah dalam mengidentifikasi menganalisis PK dan RAPB, manajer KJK
perlu menyiapkan format laporanya.
Pengertian Laporan adalah penyampaian
informasi dari seorang manajer kepada petugas/pejabat lain dalam suatu sistem
administrasi. Isi laporan dapat berupa hasil kegiatan pelaksanaan pengawasan
intern Koperasi Jasa Keuangan. Laporan memiliki fungsi informasi, pengawasan,
pengambilan keputusan, dan fungsi pertanggung jawaban.
Syarat-
syarat Laporan adalah :
·
Isi laporan harus terperinci dan jelas
·
Harus mengandung data dan fakta serta
informasi yang diperlukan.
·
Isi laporan tidak boleh berbelit-belit.
Jenis Laporan dapat dibagi menjadi beberapa
macam, berikut ini akan diuraikan sebagai berikut :
a. Laporan menurut isinya :
• Laporan Informatif
• Laporan Rekomendasi
• Laporan Analitis
• Laporan pertanggungjawaban
• Laporan Kelayakan
b. Laporan menurut bentuknya :
• Laporan
berbentuk Memo
• Laporan
berbentuk Surat
• Laporan
berbentuk Naskah
Laporan harus bersifat operasional, artinya
laporan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
·
Penyampaian laporan dapat dilakukan secara
lisan atau tertulis
·
Laporan berisi informasi yang dipelrukan oleh
manajemen dalam proses pengambilan keputusan
·
Laporan harus faktual, didukung oleh data dan
fakta yang dapat dipertanggungjawabkan
Kriteria laporan yang efektif harus memenuhi kreteria
sebagai berikut :
·
Mudah dimengerti dan dipahami oleh penerima laporan
·
Mampu menguraikan masalah serta analisanya
secara jelas bagi pembaca laporan
·
Mampu menyajikan permasalahan secara logis,
konsisten, dan sistimatis
·
Persuasif, yaitu mampu mendorong pembaca
untuk memberikan perhatian dan mengambil keputusan sesuai dengan yang
dikehendaki oleh yang mempersiapkan laporan
·
Meyakinkan, yaitu berdasar pada data dan
informasi yang dapat diandalkan
2)
Penyusunan Laporan
Hasil pelaksanaan kegiatan menganalisis PK dan RAPB, kemudian disusun
rekomendasi atas permasalahan yang dihadapi KJK dan menuangkannya dalam form
yang telah tersedia, kemudian bersama memo dikirimkan kepada pengurus untuk
ditindaklanjuti pengurus jika diperlukan.
Langkah-langkah dalam menyusun laporan dan
rekomendasi, yakni:
1. Menyusun
persiapan penulisan laporan, menyiapkan bahan penyusunan laporan berupa data
dan fakta serta sarana pendukungnya seperti peralatan ATK (Komputer, printer)
dan bahan ATK (kertas, toner, dll)
2. Menyusun
sistematika laporan dengan membuat struktur laporan seperti berikut ini :
• pendahuluan
• isi
laporan
• uraian
/ analisis
• penutup/
saran
3. Membuat
isi Laporan dapat berupa pertanggung jawaban. Isi laporan (rincian kegiatan
secara kronologis beserta biaya yang sudah dikeluarkan dengan menunjukkan nomor
–nomor tanda bukti pengeluaran, jika diperlukan).
4. Membuat Evaluasi (bila ada), kemudian
5. Menyusun Penutup/Rekomendasi
3)
Bertanggung Jawab Terhadap Hasil
Pelaksanaan
Pengelola KJK
harus bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan menganalisis PK dan
RAPB KJK, dalam bentuk :
1)
Laporan evaluasi yang akurat
2)
Laporan hasil kegiatan secara berkala
tepat waktu
Sumber-Sumber
Kepustakaan (Buku Informasi)
a. Judul : Manajemen Biaya
• Penulis : Blocler, Edward J, Kung H. Chen dan Thomas
W. Lin.
• Penerbit : Salemba Empat, Jakarta
• Tahun publikasi : 2000
b. Judul : Anggaran Perusahaan
• Penulis : Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri
• Penerbit : BPFE Yogyakarta
• Tahun publikasi : 1984
c. Judul : Manajemen Biaya Akuntansi dan
Pengendalian
• Penulis : Hansen, Don R. and Maryanne M.
Mowen.
• Penerbit : Salemba Empat, Jakarta
• Tahun publikasi : 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDA